Kebiasaan Ulama dalam Menjaga Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Dalam tradisi Islam yang kaya, terdapat beragam praktik dan kebiasaan yang dipraktikkan oleh para ulama untuk membedakan diri mereka sebagai penjaga aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dari golongan lain yang mungkin memiliki pandangan yang berbeda. Salah satu kebiasaan yang umumnya diamalkan oleh ulama adalah membaca Surah Al-Fatihah sebelum membaca kitab kuning. Kebiasaan ini, bukan hanya sebagai tindakan ritual, tapi upaya membiasakan Adab dan etika bagi penuntut ilmu untuk menghormati ulama ulama penyusun kitab dan guru guru yang mengajarkan kitab tersebut kepada mereka, juga memiliki makna yang mendalam dalam menjaga aqidah dan identitas ahlus sunnah wal jama'ah
"Kitab kuning" adalah istilah yang merujuk kepada sejenis literatur tradisional dalam dunia keilmuan Islam. Kitab kuning bukanlah jenis buku dengan warna khusus, tetapi lebih merupakan kategori yang mencakup berbagai jenis tulisan dan manuskrip dalam bahasa Arab, Persia, Arab melayu atau bahasa lain yang digunakan dalam dunia Islam. Kitab kuning telah menjadi bagian integral dari tradisi pendidikan Islam selama berabad-abad dan digunakan sebagai sumber utama dalam pengajaran agama Islam
Baca Juga : Doa Niat belajar
Identitas Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Para ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah menerapkan kebiasaan membaca Surah Al-Fatihah sebelum membaca kitab kuning sebagai perlambang identitas mereka sebagai penjaga aqidah yang kuat dan berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni. Kebiasaan ini juga berfungsi sebagai pengingat kepada diri mereka sendiri dan kepada orang lain bahwa mereka adalah bagian dari golongan yang berpegang teguh pada sunnah Rasulullah SAW dan ajaran yang telah diwariskan oleh para sahabatnya.
Baca Selengkapnya di sini
👇
Adab Ulama Dalam Menyampaikan Materi Kajian
0 Komentar